Tuesday, January 20, 2009

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis

Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.

Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

Wednesday, January 7, 2009

Lebih Dini Menjemput Rejeki

Allah telah memberikan rejeki kepada setiap makhluknya. Oleh karena itu kita hanya berkewajiban untuk menjemput rejeki tersebut bukan mencarinya.

Segala sesuatu harus diawali sedini mungkin. Apalagi kemampuan kewirausahaan. “Entrepreneurship. adalah kemampuan me-create manfaat. Ini membutuhkan keberanian untuk bercita-cita, memulai, melakukan hal-hal yang baru, memikul risiko, keberanian untuk berproses dan ini harus dilatih sejak kecil,” nasehat Abdullah Gymnastiar, lebih kondang disapa AA Gym.

Menurut AA Gym, agar bisa menjadi wirausahawan yang sukses seseorang harus memiliki disiplin, karena tidak ada prestasi tanpa disiplin. Selain itu mereka harus memiliki kesungguhan, tanggung jawab (amanah) dan adil. Sedangkan karakter yang dimiliki setiap orang sejak lahir adalah kejujuran, kehormatan untuk hidup jujur. “Itulah karakter mendasar yang harus dimiliki seorang entrepreneur. Dengan demikian hal-hal ini harus diperkenalkan sedini mungkin,” tegas AA Gym seraya menyebutkan dalam berbisnis karakter kejujuran tidak bisa dikompromikan.
Bagi AA Gym, entrepreneur sejati adalah seseorang yang mengenal siapa yang memberi rejeki yaitu Allah. Sehingga pengusaha seperti ini tidak akan pernah gentar, goyah oleh situasi apa pun. “Dia yakin bahwa Allah telah menyiapkan rejeki bagi dirinya. Kita tidak harus mencari rejeki tetapi menjemput rejeki. Kalau mencari itu antara ada dan tiada tetapi kalau menjemput itu antara terampil dan tidak. Jadi secara mental sudah tidak kalah dari awal, karena dia yakin sudah ada rejekinya dan tinggal bagaimana dia memacu ketrampilan dari segi profesionalismenya,” imbuh AA Gym.

Di mata AA Gym, seseorang yang secara dini belajar entrepreneurship akan mempunyai keberanian berinovasi dari awal, berinovasi dalam mencari ilmu, mempunyai keberanian memecahkan masalah dari awal, dan dapat memberikan solusi-solusi kreatif dari awal. Dia akan diasah oleh waktu. “Belajar entrepreneurship dari dini menurut saya dari TK diajari memecahkan masalah secara kreatif,” tuturnya.
Apakah ada sisi negatif dari pengajaran entrepreneurship secara dini? “Tergantung. Kalau entrepreneurship-nya itu hanya bertujuan duniawi saja, ini akan menjadikan mereka materialistis tapi kalau tujuannya supaya mereka memiliki nilai tambah bagi peradaban itu bagus. Bisnis atau entrepreneurship itu ibadah. Rasulallah adalah seorang entrepreneur sejati,” terang AA Gym.

Kepada anak-anaknya AA Gym juga secara dini mengajarkan nilai-nilai entrepreneurship. “Yang pertama saya mengenalkan bahwa Allah yang membagi rejeki dan orang tua hanya sebagai jalan saja. Bisa jadi suatu saat orang tua tidak memiliki apa-apa tetapi kalau rejeki dari Allah pasti ada. Jadi mereka tidak bergantung pada orang tua. Yang kedua mereka saya ajari untuk mandiri. Kalau menginginkan mereka saya ajari berikhtiar berikhtiar dengan cara yang baik sehingga Allah memberi lewat orang tua atau siapa saja,” tutur AA Gym. “Contohnya kalau mereka kehilangan handphone mereka harus membeli sendiri. Caranya dengan menabung atau dengan cara berjualan.”

Sunday, January 4, 2009

Supaya Sengon Superawet

Rumah itu berdiri ketika Ir Abu Bakar Burniat belia, berusia 20 tahun. Hingga pensiun pada 2007, Abu Bakar yang kini berusia 63 tahun dan keluarga tinggal di rumah seluas 70 m2. Sulit percaya dinding dan lantai rumah pensiunan staf Tata Usaha Institut Pertanian Bogor itu terbuat dari kayu sengon yang dikenal lunak.

Anggapan miring terhadap kayu sengon memang tak salah. Kayu Paraserianthes falcataria itu berbobot jenis 0,33 dan kerapatan 460-650 kg/m3. Dengan kategori itu tingkat keawetan sengon hanya kelas 4. Bandingkan dengan jati yang masuk kayu kelas satu: berbobot jenis 0,72 dan kerapatan 800-1.200 kg/m3.

Meski begitu, kayu sengon tetap dapat bertahan lama hingga 40-an tahun seperti rumah Abu Bakar. Menurut Dominicus Martono, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, dengan pengawetan sengon bertahan lebih lama. Pada prinsipnya pengawetan adalah memasukkan zat pengawet ke dalam jaringan kayu untuk mencegah faktor perusak kayu baik biologis maupun nonbiologis.

Yang disebut pertama antara lain cendawan pelapuk kayu Chaetomium globusum, kumbang bertanduk panjang Hylotrupes bajulus, kumbang pelapuk Anobium punctatum, dan rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus. Beberapa faktor nonbiologis yang mempengaruhi keawetan kayu seperti suhu, air, udara, dan cahaya. Berbagai formulasi dapat dimanfaatkan sebagai zat pengawet (baca boks: Formulasi Pengawet Sengon).

Panas dingin
Untuk mengawetkan sengon, pekebun dapat melabur atau mengoleskan zat aktif di seluruh permukaan kayu dengan kuas. Bahan pengawet dilarutkan dalam air terlebih dulu. Idealnya kadar air kayu sebelum pelaburan maksimal 8-12%. Ukur kadar air dengan moisture meter. Setiap meter persegi luas permukaan memerlukan 150 ml bahan pengawet. Keringanginkan kayu yang telah diberi zat pengawet dan ulangi lagi pelaburan hingga 5-6 kali.

Penyemprotan, cara lain mengawetkan sengon. Caranya mirip pelaburan, tetapi penyemprotan menggunakan sprayer bernozel tanpa kabut. Posisi menyemprot mesti membelakangi arah angin supaya zat pengawet tak tercecer. Seluruh permukaan kayu-termasuk permukaan ujung dan pangkal-harus disemprot zat pengawet. Keringanginkan kayu sengon dan ulangi penyemprotan seperti itu hingga 4-5 kali.

Cara pengawetan lain dengan rendaman dingin. Produsen kayu mesti menyiapkan bak perendaman berbahan besi nirkarat, atau bak semen. Bisa pula lubang tanah yang dilapisi terpal kedap air. Ukuran bak disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya 450 cm x 100 cm x 80 cm. Sengon yang hendak diawetkan berkadar air maksimal 45%. Tumpuk rata kayu dalam bak itu dan tekan dengan pemberat.

Tinggi air perendaman 10-15 cm di atas permukaan kayu. Lama perendaman 3-6 hari, setelah itu ditiriskan. Pengawetan sistem rendaman panas sebetulnya sama dengan rendaman dingin. Bedanya, sistem perendaman panas dilengkapi tangki berisi zat pengawet sebagai persediaan. Zat pengawet dalam tangki-mirip tandon air-dipanaskan hingga 80oC. Ketika zat pengawet di bak turun hingga 30oC, segera digantikan dengan zat pengawet panas. Begitu seterusnya hingga 3-6 hari.

Ada pula perendaman panas dingin. Yang dipanaskan hingga 80oC selama 4-5 jam adalah bak pengawet yang terbuat dari baja nirkarat, bukan zat pengawet seperti pada perendaman panas. Untuk pemanas bak digunakan tungku. Akibat panas, udara dalam kayu mengembang. Itu ditandai dengan munculnya gelembung udara dalam bahan pengawet. Saat muncul gelembung udara, hentikan pemanasan hingga suhu turun, kayu menyerap zat pengawet.

Difusi
Di samping metode pengawetan di atas, dapat pula dicoba sistem difusi. Caranya, rendam kayu sengon segar dalam bahan pengawet selama sejam. Lalu tumpuk kayu setinggi 80 cm dan lebar 100 cm. Jarak tumpukan dari permukaan tanah 20-30 cm. Bungkus tumpukan kayu dengan terpal kedap udara selama 3-4 pekan agar bahan pengawet meresap.

Metode pengawetan lain adalah vakum atau tekanan sel penuh. Sengon yang akan diawetkan dengan metode itu berkadar air maksimal 30%. Lalu, kayu sengon ditata dalam tangki pengawet dan ditutup. Aktifkan pompa vakum bertekanan 65-76 cmHg selama 1-1,5 jam. Saat itu alirkan bahan pengawet ke tangki hingga penuh.

Begitu bahan pengawet di tangki penuh, tekanan diturunkan hingga 10-15 atmosfer selama 3-5 jam. Saat itulah bahan pengawet keluar dari tangki dan kembali ke tangki persediaan. Dengan beragam cara pengawetan, kayu sengon tahan lama hingga puluhan tahun. Persis yang terjadi di rumah Ir Abu Bakar Burniat.

Thursday, January 1, 2009

Zaenal Abidin, Mantan TKI yang Sukses Berwirausaha

Menekuni usaha kerajinan mutiara, Zaenal Abidin menjadi teladan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang saat pulang sukses memutar uang hasil kerjanya di luar negeri untuk usaha.



TKI sukses saat bekerja di luar negeri sudah banyak terdengar. Tapi, baru sedikit TKI purna (sebutan bagi TKI yang kembali ke Indonesia) yang sukses memanfaatkan uang serta pengalamannya untuk usaha di tanah air.

Di antara yang sedikit itu, Zaenal Abidin, mantan TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah salah seorang yang menonjol. Itu terlihat pada Ekspo TKI Purna yang diselenggarakan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Padang, Sumatera Barat, lalu.

Stan Zainal yang memamerkan aneka desain kreatif batu mutiara bercampur emas dan perak milik Zaenal Abidin menjadi ''bintang'' pada pameran itu.

Enal, sapaan akrab Zaenal Abidin, merupakan salah seorang di antara 40 TKI purna yang memamerkan produk unggulannya. Salah seorang peserta dari Lombok itu memang memiliki produk yang tergolong unik dan berkelas, yaitu perhiasan mutiara.

Menurut Enal, di antara barang-barang yang dibawa, produk yang paling mahal adalah cincin bermata 60 buah berlian seharga Rp 7,5 juta. Selain itu, ada cincin bertabur mutiara seharga Rp 3,7 juta serta aneka cincin, gelang, liontin, dan bros yang dijual di bawah Rp 100 ribu.

Kaum ibu dan wanita remaja paling banyak mengunjungi stan Enal dibanding stan lain. Hanya dalam sehari pelaksanaan ekspo, stan Enal mencatat omzet sekitar Rp 4 juta. Belum termasuk pesanan dari pelanggan lama di Kota Padang senilai Rp 10 jutaan.

''Kami meraih omzet penjualan Rp 150 juta ketika mengikuti pameran Ina Craft pada 2005 di Jakarta Convention Center,'' ujar Enal kepada Jawa Pos.

Dia mengaku, keinginan berbisnis mutiara tersebut timbul setelah melihat kakak iparnya sukses dalam bisnis itu. Namun, dia mengaku kesulitan modal yang cukup besar untuk memulai. Karena itu, ketika ada kesempatan untuk menjadi TKI di Jepang, peluang tersebut tak disia-siakan. ''Saya ingin mencari modal,'' katanya.

Saat bekerja di Negeri Matahari Terbit selama 2001-2004 itulah, Enal mampu mengumpulkan modal Rp 250 juta. Dengan modal tersebut, saat pulang, dia mantap memilih menekuni usaha aksesori perhiasan dari mutiara air tawar dan laut khas Lombok.

Enal mengungkapkan, skala usahanya kian bertambah ketika badan usaha milik negara, Jamsostek, membantu mengucurkan dana pinjaman berbunga lunak sebesar Rp 50 juta.

Kini, Enal yang memiliki tujuh karyawan itu mantap mengembangkan bisnis batu mutiara di tokonya, Sakura, Jalan KH Ahmad Dahlan, Mataram. Penamaan Toko Sakura yang baru dibeli Rp 175 juta tersebut punya makna sendiri. ''Itu untuk mengenang pengalaman saya bekerja di Jepang,'' jelasnya.

Pada bagian lain, Deputi Perlindungan BNP2TKI Mardjono mengemukakan, Ekspo TKI Purna diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi calon TKI, TKI purna, keluarga, dan masyarakat untuk membangun ekonomi yang lebih baik.

Menurut dia, hambatan umum TKI purna biasanya adalah kehabisan modal, baik karena kurangnya kemampuan mengelola keuangan maupun karena konsumtif. ''Melalui Ekspo TKI Purna ini, kami ingin menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pionir usaha ekonomi produktif,'' ujarnya

Bisnis Bibit: Solomon Dicari!

Dua bulan terakhir, dering telepon seluler Agus Sumarmo tak kunjung reda. Penelepon dari berbagai kota itu meminta bibit sengon solomon. Jika ditotal permintaan mereka mencapai 500-ribu bibit. Sejak pertengahan 2008 bisnis kayu sengon memang mencuat sehingga banyak pekebun yang berniat menanam.

Pekebun lebih memilih sengon solomon lantaran pertumbuhannya cepat. Menurut Dr Ir Eko Bhakti Hardiyanto, peneliti sengon Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, diameter solomon mencapai 16 cm pada umur 2,5 tahun; sengon lokal berdiameter 10 cm. Solomon dipanen pada umur 5 tahun berdiameter 35 cm; lokal hanya 20 cm. Dengan kelebihan itu solomon diburu calon pekebun. Itu sebabnya harganya melambung Rp2,5-juta/kg benih atau 50 kali lipat dibanding sengon lokal yang berharga Rp35.000-Rp50.000/kg.

Agus, produsen bibit di Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, saat ini belum bisa memenuhi permintaan bibit sengon jenis solomon. 'Calon pohon induknya baru berumur 2,5 tahun,' tutur pemilik 40 pohon sengon solomon itu. Menurut Agus meski belum banyak tersedia benih solomon, pekebun tak urung mewujudkan keinginannya berkebun sengon. Itu terlihat dari permintaan terhadap benih dan bibit sengon lokal pun meningkat tajam.

Tercatat sejak Oktober 2007 sampai Januari 2008 Agus melayani permintaan sebanyak 19.000 bibit. Bibit berukuran 40-50 cm itu dijual Agus Rp550/pohon; 100 cm, Rp1.500. 'Menjelang musim hujan permintaan bibt sengon naik hingga 300%,' tambahnya. Dari perniagaan bibit sengon ayah 2 anak itu berpendapatan bersih rata-rata Rp12.350.000 per bulan.

Degradasi hutan
Menurut Agus biaya memproduksi bibit lokal relatif murah. Ia membeli benih-berupa buah tua yang matang berwarna cokelat-dari pekebun di Magelang, Jawa Tengah. Untuk satu kilogram benih harganya Rp50.000, berisi sekitar 30.000 buah. 'Biaya produksi sebuah bibit Rp375,' kata Agus. Itu meliputi pembelian benih, media tanam, dan perawatan selama 4 bulan. Dengan harga jual Rp550 berarti labanya Rp175 per bibit. Sedangkan yang berukuran 1 m mendatangkan keuntungan Rp 1.000. Dari 1 kg benih dengan daya tumbuh 80% dan tingkat kematian 20%, Agus meraih keuntungan Rp7-juta.

Agus melihat bisnis bibit sengon cukup menjanjikan lantaran pasarnya terbuka dan risiko kematiannya rendah. Itu pula yang dirasakan Rusnandi, produsen di Panawangan, Ciamis, Jawa Barat. Dalam sehari Rusnandi mampu menjual 500 bibit setinggi 50 cm. Dengan harga jual Rp500 per bibit, omzetnya Rp250.000 sehari atau minimal Rp5-juta sebulan. Rusnandi menjual bibit sengon berumur 4 bulan di Pasarmanis, Ciamis di lapak berukuran 8 m x 8 m.

Ia berjualan di pasar hanya pada Rabu. Hari-hari biasa pria berusia 45 tahun itu menjual di halaman rumah. Sependapat dengan Agus menjelang musim tanam dari Oktober-Januari permintaan bibit naik drastis. 'Lebih dari 5.000 bibit terjual setiap hari,' kata Rusnandi. Padahal, selain Rusnandi di Pasarmanis ada sekitar 10 penjual bibit yang juga besar. Pembeli tak hanya dari Ciamis, tapi juga dari Bogor, Cirebon, Wonosobo, dan Banjar. Rusnandi berkeyakinan peningkatan bibit sebagai dampak dari permintaan kayu yang juga meningkat terus.

Kayu sengon banyak diminta pasar seiring laju degradasi hutan yang mencapai3,8-juta hektar per tahun. Pada saat bersamaan, berkembang teknologi pengawetan kayu sengon. Kayu anggota famili Mimosaceae itu terbukti mampu bertahan hingga 40 tahun. Oleh karena itu pasar pun tertarik. Imbasnya bermunculan ke pekebun.

Libatkan pekebun
Hadi Pramono menuturkan sebelas tahun silam untuk menjual bibit sengon harus berkeliling dari pasar ke pasar di Temanggung, Magelang, dan Semarang. 'Sekarang tinggal menunggu di lapak,' ujar produsen bibit di Pingit, Pringsurat, Temanggung, itu. Setiap hari Hadi mampu menjual 5.000-10.000 bibit per hari saat musim tanam. Di luar musim tanam, jumlah itu baru habis dalam 5 hari.

Kadang-kadang Hadi juga melayani permintaan bibit dari perusahaan seperti Dharma Setya Nusantara (DSN) yang membentuk kemitraan dengan pekebun. Pengolah kayu sengon itu meminta pasokan 300-ribu bibit untuk disebar ke pekebun sengon di seluruh Temanggung, Jawa Tengah.

Dengan semakin banyaknya permintaan, Hadi kini bekerja sama dengan pekebun. Pekebun menyediakan lahan dan tenaga untuk pemeliharaan. Sementara Hadi memberikan benih, polibag, pupuk dan obat-obatan, serta sewa lahan Rp8-juta/ha/tahun. Imbalannya pekebun harus menyetor 400.000 bibit untuk yang memiliki lahan 0,5 ha dan 800.000 bibit untuk lahan 1 ha.

Tepat waktu
Lantaran permintaan bibit sengon bersifat musiman, produsen harus cermat memperhitungkan waktu. Agus Wakhid Hasyim, penjual bibit di Sidomulyo, Magelang, Jawa Tengah, sudah menyiapkan penyemaian pada Juli. 'Awal Agustus, maksimal benih sudah disemai agar bisa dipasarkan pada November. Jika telat sepekan saja, keuntungan bakal melayang,' katanya. Tahun lalu ia terlambat tanam benih 30 hari sehingga gagal menjual 20% dari jumlah bibit yang ditanam. Potensi kerugian mencapai Rp3,5-juta.

Wahid yang rutin memasok sebanyak 1-juta bibit per tahun ke DSN menjualnya seharga Rp800 untuk bibit setinggi 1 m dan Rp350, kurang dari 1 m. Dengan biaya produksi Rp175/bibit, ia meraih omzet Rp440-juta. Sedangkan keuntungannya Rp264.620.000 per tahun atau rata-rata Rp22-juta per bulan. 'Biaya paling besar untuk tenaga kerja,' imbuhnya. Setiap 100.000 bibit ia menghitung butuh 3 orang atau Rp100.000 per hari untuk penyiraman dan perawatan.

Jika memproduksi bibit membutuhkan waktu 4 bulan maka biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja Rp12-juta. Biaya produksi lainnya meliputi sewa lahan Rp25/polibag, benih 4 kg Rp200.000, dan polibag Rp300.000. Meski begitu, usaha pembibitan masih mendatangkan margin yang lumayan besar. Apalagi jika bisa menyediakan solomon yang berharga tinggi dan banyak dicari pekebun, keuntungannya pasti selangit