Tuesday, December 30, 2008

Pembangkit Listrik Alternatif, Prospeknya Siiip!

Bermodal uang tabungan dan SPP, Bagus Setiawan menyediakan pembangkit listrik alternatif. Omzetnya bisa mencapai Rp1,4 miliar per bulan. Wow!
Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan yang sulit terpisahkan dari segala aktifitas sehari-hari. Demikian pula dengan kegiatan industri dari skala kecil sampai besar, pemerintahan, kesehatan, teknologi, pendidikan dan lain sebagainya, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan permintaan listrik. Padahal PLN sebagai pemasok listrik dalam negeri boleh dibilang kemampuannya nyaris tidak bertambah, dan itu pun terbatas jumlahnya.

Adalah Bagus Setiawan, lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang melihat kondisi seperti itu sebagai satu peluang. Berbekal ilmu yang dipelajarinya dia mendirikan CV. Aneka Surya, salah satu perusahaan penyedia solusi sumber energi alternatif. Persisnya, bisnis itu telah berjalan sejak 20 Mei 2004, tetapi secara resmi baru pada awal 2008. Sejarahnya berawal sejak masih kuliah, ia berupaya merakit beberapa paket pembangkit listrik lalu mencoba mempromosikan produk tersebut melalui internet. Sebagai modal usaha, seperti diceritakan, yakni berasal dari uang SPP ditambah uang tabungan yang tidak seberapa.

”Selang beberapa hari saya sudah dapat pembeli walaupun cuma satu paket. Orderan tersebut saya manfaatkan betul-betul sebagai kepercayaan, dan berhasil sampai sekarang. Omzet sampai hari ini bisa mencapai Rp1,4 miliar/bulan hanya selang waktu 2 tahun sejak saya pertama kali mempromosikan produk, dari tidak punya apa-apa,” tuturnya.

”Kami membuat desain dan merakit produk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk membantu keperluan para pelanggan terhadap kebutuhan lampu penerangan dan beberapa alat elektronik dengan daya skala kecil. Produk rakitan kami, khususnya paket PLTS, sangat diperlukan terutama bagi para pelanggan yang bertempat tinggal di daerah terpencil atau pedalaman dan tidak tersentuh listrik PLN. Harga produk yang kami jual sangat terjangkau namun berkualitas,” papar kelahiran Gresik itu sedikit berpromosi.

PLTS adalah pembangkit yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat bernama fotovoltaik yang secara umum disebut modul/ panel surya dipakai untuk menangkap sinar matahari dan mengubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran elektron negatif dan positif didalamnya. Hasil dari aliran elektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan untuk mengisi battery/ aki sesuai tegangan dan daya yang diperlukan. Rata-rata produk panel surya di pasaran menghasilkan tegangan 12-18 VDC dan ampere 0,5-7 A, dengan kapasitas beragam mulai 10 Watt Peak-200 Watt Peak. Komponen inti dari sistem PLTS ini meliputi peralatan modul, regulator/ controller, battery/ aki, inverter DC to AC, serta beban/ load.

CV. Aneka Surya, seperti dijelaskan, telah mengembangkan beberapa macam tipe produk PLTS, baik yang digunakan untuk rumah tangga dengan skala kecil, menengah, hingga untuk proyek berskala besar. Contoh paket produk untuk rumah tangga skala kecil berupa paket penerangan rumah tinggal yang terdiri 3 sampai dengan 4 unit lampu LED atau TL 10 Watt, system output 12 Volt DC, dilengkapi dengan panel surya ukuran 40 dan 50 Watt Peak, serta regulator dan battery 70Ah. Paket ini dijual dengan nama paket PLR-4LED dan PLR AS50/50DC. ”Paket tersebut banyak digunakan para pelanggan kami yang memiliki daya beli yang lemah karena paket ini hanya kami jual mulai Rp3,2 juta -Rp3,850 juta. Sementara harga pasaran produk lain rata-rata di atas Rp4 juta,” tukas Bagus.

Sedangkan paket skala menengah untuk penerangan rumah terdiri 3 sampai dengan 4 unit lampu PLS (energy saver) plus mampu menghidupkan beberapa perangkat elektronik lain, seperti radio dan TV. System output-nya 220 Volt AC. Paket yang dikasih nama PLR AS50/50AC, PLR AS80/100AC dan PLR AS100/100AC itu dilengkapi dengan modul solar cell ukuran 40 dan 50 watt peak sebanyak 1-2 unit, regulator dan battery 70-120Ah. Harganya mulai Rp4 juta-Rp8 juta. ”Secara keseluruhan, harga paket yang kami jual mulai Rp3,2 juta sampai dengan Rp20 juta. Tetapi selain itu masih ada beberapa paket lain dengan spesifikasi dari pelanggan dengan harga bisa lebih besar lagi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, mengenai sistem produksi, Bagus mengungkapkan, beberapa produk paket yang sering dicari para pelanggan dilakukan secara kontinyu memakai model stok barang. Di antaranya yaitu paket PLR AS50/50 DC dan PLR AS50/50AC. Dengan jumlah pegawai cukup 10 orang, ia mengaku justru dapat menekan biaya pengeluaran perusahaan. ”Saya memiliki strategi, dari 10 orang tadi, terdapat beberapa tenaga ahli dengan latar belakang yang berbeda-beda, mulai tenaga ahli bidang listrik, elektro, manufaktur, bangunan, akunting, serta tenaga pemasaran,” akunya.

Dijelaskan pula, strategi penjualan produk Aneka Surya selama ini terutama ditempuh melalui strategi pemasaran lewat website. Sebab, ia beralasan, dengan mengandalkan internet ia bisa menjangkau para pelanggan yang sebagian besar berada di luar Jawa. Di samping itu, Bagus menempuh cara lain dengan membuat jaringan cabang di daerah-daerah di luar Jawa. Caranya dengan menggandeng pelanggan-pelanggan di daerah sebagai reseller. Satu lagi, seperti diungkapkan, sebagai strategi terakhir ia melakukan promosi ketika perusahaannya mendapat proyek pengerjaan pembangkit alternatif di suatu daerah, atau dengan kata lain sekalian nebeng. Tujuannya agar produk-produk perusahannya tersebut cepat dapat diketahui oleh pelanggan hingga ke pelosok daerah.

Sejauh ini Bagus memang lebih banyak memasarkan produk ke luar Jawa, khususnya di wilayah timur Indonesia. Beberapa proyek yang ditangani antara lain terletak di Kalimantan, Flores (NTB), Papua, bahkan hingga ke Timor Leste, seperti proyek paket penerangan rumah, penerangan jalan, puskesmas, pompa air, lemari es, dan sebagainya. Adapun konsumen di kota-kota besar di Jawa, seperti Surabaya, Bandung, dan Jakarta, umumnya sekadar memanfaatkan sebagai pembangkit energi cadangan, di samping tetap memakai listrik PLN. Di dalam perkembangannya, perusahaannya juga tidak hanya fokus pada bidang PLTS, melainkan juga Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Air, sebagai pembangkit alternatif energi listrik yang memanfaatkan sumber tenaga alami tanpa menggunakan bahan bakar minyak bumi, batu bara dan gas bumi.

”Prospek usaha pembangkit tenaga alternatif sangat bagus, karena cepat atau lambat bahan bakar minyak bumi pasti akan semakin sulit dicari,” ucapnya. Meskipun begitu, diakui, kendala pemasaran yang dihadapi, harga perangkat yang tergolong masih tinggi berakibat tidak semua konsumen mampu membeli. ”Solusi kami dengan memberikan paket-paket siap pakai dengan spesifikasi sesederhana mungkin sehingga terjangkau oleh daya beli masyarakat,” terangnya.

Solusi Pembangkit Listrik Alternatif CV Aneka Surya:
- Paket produk lengkap, mulai dari skala kecil, menengah, besar. Juga melayani pembuatan desain
PLTS dengan spesifikasi khusus.
- Beberapa paket produk yang sering dicari pelanggan diproduksi secara kontinyu.
- Jumlah karyawan dibuat ramping tetapi efektif untuk efisiensi biaya.
- Strategi pemasaran terutama melalui internet, dengan alasan pelanggan kebanyakan dari luar
Jawa.
- Mengembangkan paket-paket dengan spesifikasi sederhana agar harga lebih terjangkau.

3 comments: